Posted by : anonimus Tuesday, November 9, 2010




Tanaman perlu pembiakan dalam rangka mempertahankan jenisnya dan peningkatan produksinya. Ada dua cara pembiakan tanaman ialah: (1) Secara generatif/reproduktif (secara kawin) dengan menggunakan benih (biji yang memenuhi persyaratan sebagai bahan tanaman; (2) Secara vegetatif (secara tak kawin) dengan menggunakan organ vegetatif.
Pembiakan Vegetatif
Cara pembiakan vegetatif meliputi: (1) Secara alami dengan penggunaan biji apomiktik (terbentuk tanpa pembuahan dan merupakan bentuk vegetatif) dan penggunaan organ-organ khusus tanaman (hasil modifikasi batang atau akar, misalnya: bulb, tuber, rhizome, dll); (2) Secara buatan dengan stimulasi akar dan tunas adventif ialah ”layerage”, ”cuttage”, atau setek, penyambungan tanaman dan kultur jaringan.
Pada ”layerage” stimulasi saat organ vegetatif masih bersatu dengan tanaman, misalnya, ”layerage” di atas tanah (cangkokan). Stimulasi pada setek saat organ vegetatif sudah dipisahkan dari tanaman, misalnya setek akar, setek batang, setek daun, dan setek tunas/mata tunas.
Pengertian penyambungan adalah menyambung suatu bagian tanaman (pupuk/mata tunas) pada bagian tanaman lain sehingga menyatu dan tumbuh menjadi tanaman baru. Penyambungan tanaman bisa dalam bentuk ”grafting” (batang atas berupa pucuk), ”budding atau okulasi” (batang atas berupa mata tunas), susuan (saat penyambungan batang bawah dan atas masih pada tanaman masing-masing.
Salah satu keuntungan penyusuan tanaman adalah tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Dibandingkan pada ”grafting” dan okulasi. Disamping itu daya adaptasi tanaman batang atas dapat lebih luas. Dibanding tanda batang bawah spesies tanaman lain. Apabila dalam budidaya tanaman ada kesulitan dalam menggunakan benih dan berbagai cara perbanyakan vegetatif, maka penggunaan bibit dari kultur jaringan dianggap jalan keluar yang perlu ditempuh.

PENGERTIAN VEGETATIF

• Perkembangbiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk hidup yang terjadi tanpa melalui perkawinan
• Perkawinan adalah peristiwa bertemunya sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina
• Perkembangbiakan vegetatif ada 2 macam yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan
• Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan tidak menanam biji/buahnya tanpa penyerbukan atau secara tak kawin.
• Pada perkembangbiakan secara vegetatif alami, makhluk hidup baru terbentuk tanpa bantuan manusia
• Perkembangbiakan secara Perkembangbiakan Vegetatif
Posted on March 18, 2008 by k4107078
Dalam pembahasan ini akan diterangkan beberapa teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan antara lain mencangkok, menyambung pucuk, dan okulasi.

1. Mencangkok
Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi dalam kegiatan pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain ; praktikan atau pencangkok harus memiliki keahlian dalam pencangkokan ini, kegiatan pencangkokkan padapohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena untuk mencangkok harus lebih dahulu memanjat. Selain itu karena kegiatan pencangkokkan ini menggunakan cabag tanaman yang nantinya dipotong, maka terlalu boros dalam pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk dicangkok).
Untuk cangkokkan umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan biasanya digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik. Medium perakaran tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang digunakan sebagai media tanam mempunyai sifat selain anti septik juga dapat menahan kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai kulit bagian atas yang diiris sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk mempercepat dan memperbanyak keluarnya akar.



Langkah atau urutan kegiatan dalam perbanyakan tanaman dengan cara pencangkokkan antara lain :
1) memilih batang yang akan di cangkok.
2) Membuat guratan pada kulit yag akan dicangkok.
3) Mengupas kulit sepanjang 5-7 cm.
4) Mengikis bagian kambium kuli yang telah dikupas.
5) Mengolesi bagian atas batang yang telah dikikis dengan Rootone F untuk memperceot pertumbuhan (jika ada).
6) Kulit kupasan dibungkus dengan media tanam (tanah, gambut atau luut).
7) Membalut media tanam yang dibuat tadi dengan plastik, sabut kelapa atau karung goni.
Mengikat pada ujung-ujung balutan.
9) Menyiram cangkokkan secara teratur.

2. Menyambung
Tanaman yang sukar di cangkok atau diokulasi maka dapat juga dilakukan perkembangbiakan secara vegetatif dengan cara dengan melakukan penyambungan. Dengan penyambungan diharapkan akan dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut :
- Jika batang atas berasal dari klon yang produksinya tinggi disambuung dengan batang bawah yang memiliki resistensi terhadap nematoda atau sifat lain yang baik, maka terdapat kemungkinan bahwa tanaman sambungan itu akan memiliki sifat-sifat baik tersebut.
- Suatu klon yang sangat susah sekali berakar terkadang masih dapat diusahakan penanamannya denga cara menyambung.
- Dengan cara penyambungan, tanaman mempunyai batang bawah yang mempunyai akar tunggang yang lebih tegap tumbuhnya dan tidak mudah riboh karena angin.

Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai berikut :
1) batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam. Daunnya disisakan satuata dua pasang kemudian pada luka potongan batang dibuat celah ditengah-tengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung.
2) Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang dikupir labih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkan entres diruncingkan sebelah kanan dan kirinya sepanjang 3-4 cm.
3) Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat dengan tali rafia.
4) Untuk menjaga kelengesan pada sambungan sambungan sungkup sengan kantong plastik.
5) Untuk menjaga kelengesan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan penyiraman.
6) Setelah selang 30 – 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila tunas sudah kelihatan tumbuh maka sungkup plastik harus dibuka.

3. Okulasi
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :
- Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.
- Pertumbuhan tanaman yang seragam.
- Penyiapan benih relatif singkat.
- Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi.

Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu :
- terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
- perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
- Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.

Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :
- tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
- antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
- Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
- Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
- Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat.
- Pada klon yang akan dijadika batang atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.
Macam-macam okulasi pada tanaman karet :
1. Okulasi Coklat (Brown Budding) merupakan okulasi dilaksanakan diperkebunan karet. Dengan batang bawah berumur 8-18 bulan diokulasi dengan entres umur 1-2 tahun, dengan garis tengah 2,5-4 cm. Warna kayu entres coklat, yang dipergunakan adalah mata prima yang berwarna coklat.

2. Okulasi Hijau (Green Budding) merupakan cara okulasi yang lazim dilaksanakan diperkebunan karet. Dengan batang bawah yang berumur 4-6 bulan diokulasi dengan entres yang berumur 3-4 bulan, garis tengah 0,5-1 cm, warna kayu entres hijau tua, yang dipergunakan adalah mata burung yang berwarna hijau.

3. Okulasi dini (Pro Green Budding) merupakan cara okulasi dengan batang bawah berumur 2-3 bulan, diokulasi dengan entres umur 3-4 minggu, garis tengah kurang dari 0,5 cm warna kayu entres hijau muda sampai hijau. Yang dipergunakan sebagai mata entres adalah mata sisik (csale bud.
Teknik pengokulasian pada okulasi dini sama saja dengan yang dilakuka pada okulasi hijau. Hasi dari okulasi sama dengan yang dicapai okulasi hijau maupun okulsi coklat.

Teknik Mengokulasi :
1) Membuat Jendela Okulasi
Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan besarnya batang bawah. Untuk batang bawah yang dibawah umur 5-6 bulan dapat ukuran jendela (¾ - 1) cm x (3 – 4) cm.
Torehan membujur dapat dimulai daribawah atau dari atas. Jarak torehan terbawah lebih kurang 5 cm dari tanah. Torehan melintang dapat dari atas ataudari bawah. Jika diatas jendela akan terbuka kebawah atau juga sebaliknya.
Sebelum ditoreh, batang dibersihkan dari kotoran atau tanah yang menempel akubat percikan air hujan.
Setelah ditoreh akan keluar lateks, lateks ini dibiarkan membeku kemudian dibersihkan dengan kain sebelum jendela dibuka.

2) Mengambil Mata Okulasi
Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat, segar dan mudah dikupas.
Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu, bentuk perisai yang ukuranya sedikit lebih kecil dari ukuran jendela okulasi. Pengambilan mata okulsi yang terlalu kecil akan mengakibatkan pemulihan luka lambat.
Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata tetap menempel pada kulit.
Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan kambium jangan sampai terkena tangan atau kotoran.
Perisai yang telah dibuat harus segera diselipkan ke jendela okulasi.

3) Menempel Mata Okulasi Dan Membalut
Setelah perisai disiapkan, jendela okulasi dibuka denga cara menarik bibir jendela okulasi.
Perisai diselipkan dibawah jendela okulasi dan dijepit dengan ibu jari untuk memudahkan pembalutan. Dalam keadaan perisai terlalu kecil, diusahakan supaya tepi tepi bagian atas dan salah satu sisi perisai berimpit dengan jendela okulasi.
Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x 0,02 cm dengan panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya dibawah. Pada waktu membalut jangan sampai perisai bergeser.
A. vegetatif terdiri dari pembentukan tunas, rizoma (akar tinggal/ akar rimpang), umbi lapis, umbi batang, geragih atau stolon, umbi akar, tunas adventif, spora dan membelah diri

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Tuesday, November 9, 2010

PEMBIAKAN TANAMAN

Posted by anonimus at Tuesday, November 09, 2010



Tanaman perlu pembiakan dalam rangka mempertahankan jenisnya dan peningkatan produksinya. Ada dua cara pembiakan tanaman ialah: (1) Secara generatif/reproduktif (secara kawin) dengan menggunakan benih (biji yang memenuhi persyaratan sebagai bahan tanaman; (2) Secara vegetatif (secara tak kawin) dengan menggunakan organ vegetatif.
Pembiakan Vegetatif
Cara pembiakan vegetatif meliputi: (1) Secara alami dengan penggunaan biji apomiktik (terbentuk tanpa pembuahan dan merupakan bentuk vegetatif) dan penggunaan organ-organ khusus tanaman (hasil modifikasi batang atau akar, misalnya: bulb, tuber, rhizome, dll); (2) Secara buatan dengan stimulasi akar dan tunas adventif ialah ”layerage”, ”cuttage”, atau setek, penyambungan tanaman dan kultur jaringan.
Pada ”layerage” stimulasi saat organ vegetatif masih bersatu dengan tanaman, misalnya, ”layerage” di atas tanah (cangkokan). Stimulasi pada setek saat organ vegetatif sudah dipisahkan dari tanaman, misalnya setek akar, setek batang, setek daun, dan setek tunas/mata tunas.
Pengertian penyambungan adalah menyambung suatu bagian tanaman (pupuk/mata tunas) pada bagian tanaman lain sehingga menyatu dan tumbuh menjadi tanaman baru. Penyambungan tanaman bisa dalam bentuk ”grafting” (batang atas berupa pucuk), ”budding atau okulasi” (batang atas berupa mata tunas), susuan (saat penyambungan batang bawah dan atas masih pada tanaman masing-masing.
Salah satu keuntungan penyusuan tanaman adalah tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Dibandingkan pada ”grafting” dan okulasi. Disamping itu daya adaptasi tanaman batang atas dapat lebih luas. Dibanding tanda batang bawah spesies tanaman lain. Apabila dalam budidaya tanaman ada kesulitan dalam menggunakan benih dan berbagai cara perbanyakan vegetatif, maka penggunaan bibit dari kultur jaringan dianggap jalan keluar yang perlu ditempuh.

PENGERTIAN VEGETATIF

• Perkembangbiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk hidup yang terjadi tanpa melalui perkawinan
• Perkawinan adalah peristiwa bertemunya sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina
• Perkembangbiakan vegetatif ada 2 macam yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan
• Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan tidak menanam biji/buahnya tanpa penyerbukan atau secara tak kawin.
• Pada perkembangbiakan secara vegetatif alami, makhluk hidup baru terbentuk tanpa bantuan manusia
• Perkembangbiakan secara Perkembangbiakan Vegetatif
Posted on March 18, 2008 by k4107078
Dalam pembahasan ini akan diterangkan beberapa teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan antara lain mencangkok, menyambung pucuk, dan okulasi.

1. Mencangkok
Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi dalam kegiatan pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain ; praktikan atau pencangkok harus memiliki keahlian dalam pencangkokan ini, kegiatan pencangkokkan padapohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena untuk mencangkok harus lebih dahulu memanjat. Selain itu karena kegiatan pencangkokkan ini menggunakan cabag tanaman yang nantinya dipotong, maka terlalu boros dalam pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk dicangkok).
Untuk cangkokkan umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan biasanya digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik. Medium perakaran tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang digunakan sebagai media tanam mempunyai sifat selain anti septik juga dapat menahan kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai kulit bagian atas yang diiris sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk mempercepat dan memperbanyak keluarnya akar.



Langkah atau urutan kegiatan dalam perbanyakan tanaman dengan cara pencangkokkan antara lain :
1) memilih batang yang akan di cangkok.
2) Membuat guratan pada kulit yag akan dicangkok.
3) Mengupas kulit sepanjang 5-7 cm.
4) Mengikis bagian kambium kuli yang telah dikupas.
5) Mengolesi bagian atas batang yang telah dikikis dengan Rootone F untuk memperceot pertumbuhan (jika ada).
6) Kulit kupasan dibungkus dengan media tanam (tanah, gambut atau luut).
7) Membalut media tanam yang dibuat tadi dengan plastik, sabut kelapa atau karung goni.
Mengikat pada ujung-ujung balutan.
9) Menyiram cangkokkan secara teratur.

2. Menyambung
Tanaman yang sukar di cangkok atau diokulasi maka dapat juga dilakukan perkembangbiakan secara vegetatif dengan cara dengan melakukan penyambungan. Dengan penyambungan diharapkan akan dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut :
- Jika batang atas berasal dari klon yang produksinya tinggi disambuung dengan batang bawah yang memiliki resistensi terhadap nematoda atau sifat lain yang baik, maka terdapat kemungkinan bahwa tanaman sambungan itu akan memiliki sifat-sifat baik tersebut.
- Suatu klon yang sangat susah sekali berakar terkadang masih dapat diusahakan penanamannya denga cara menyambung.
- Dengan cara penyambungan, tanaman mempunyai batang bawah yang mempunyai akar tunggang yang lebih tegap tumbuhnya dan tidak mudah riboh karena angin.

Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai berikut :
1) batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam. Daunnya disisakan satuata dua pasang kemudian pada luka potongan batang dibuat celah ditengah-tengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung.
2) Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang dikupir labih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkan entres diruncingkan sebelah kanan dan kirinya sepanjang 3-4 cm.
3) Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat dengan tali rafia.
4) Untuk menjaga kelengesan pada sambungan sambungan sungkup sengan kantong plastik.
5) Untuk menjaga kelengesan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan penyiraman.
6) Setelah selang 30 – 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila tunas sudah kelihatan tumbuh maka sungkup plastik harus dibuka.

3. Okulasi
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :
- Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.
- Pertumbuhan tanaman yang seragam.
- Penyiapan benih relatif singkat.
- Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi.

Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu :
- terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
- perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
- Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.

Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :
- tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
- antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
- Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
- Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
- Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat.
- Pada klon yang akan dijadika batang atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.
Macam-macam okulasi pada tanaman karet :
1. Okulasi Coklat (Brown Budding) merupakan okulasi dilaksanakan diperkebunan karet. Dengan batang bawah berumur 8-18 bulan diokulasi dengan entres umur 1-2 tahun, dengan garis tengah 2,5-4 cm. Warna kayu entres coklat, yang dipergunakan adalah mata prima yang berwarna coklat.

2. Okulasi Hijau (Green Budding) merupakan cara okulasi yang lazim dilaksanakan diperkebunan karet. Dengan batang bawah yang berumur 4-6 bulan diokulasi dengan entres yang berumur 3-4 bulan, garis tengah 0,5-1 cm, warna kayu entres hijau tua, yang dipergunakan adalah mata burung yang berwarna hijau.

3. Okulasi dini (Pro Green Budding) merupakan cara okulasi dengan batang bawah berumur 2-3 bulan, diokulasi dengan entres umur 3-4 minggu, garis tengah kurang dari 0,5 cm warna kayu entres hijau muda sampai hijau. Yang dipergunakan sebagai mata entres adalah mata sisik (csale bud.
Teknik pengokulasian pada okulasi dini sama saja dengan yang dilakuka pada okulasi hijau. Hasi dari okulasi sama dengan yang dicapai okulasi hijau maupun okulsi coklat.

Teknik Mengokulasi :
1) Membuat Jendela Okulasi
Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan besarnya batang bawah. Untuk batang bawah yang dibawah umur 5-6 bulan dapat ukuran jendela (¾ - 1) cm x (3 – 4) cm.
Torehan membujur dapat dimulai daribawah atau dari atas. Jarak torehan terbawah lebih kurang 5 cm dari tanah. Torehan melintang dapat dari atas ataudari bawah. Jika diatas jendela akan terbuka kebawah atau juga sebaliknya.
Sebelum ditoreh, batang dibersihkan dari kotoran atau tanah yang menempel akubat percikan air hujan.
Setelah ditoreh akan keluar lateks, lateks ini dibiarkan membeku kemudian dibersihkan dengan kain sebelum jendela dibuka.

2) Mengambil Mata Okulasi
Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat, segar dan mudah dikupas.
Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu, bentuk perisai yang ukuranya sedikit lebih kecil dari ukuran jendela okulasi. Pengambilan mata okulsi yang terlalu kecil akan mengakibatkan pemulihan luka lambat.
Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata tetap menempel pada kulit.
Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan kambium jangan sampai terkena tangan atau kotoran.
Perisai yang telah dibuat harus segera diselipkan ke jendela okulasi.

3) Menempel Mata Okulasi Dan Membalut
Setelah perisai disiapkan, jendela okulasi dibuka denga cara menarik bibir jendela okulasi.
Perisai diselipkan dibawah jendela okulasi dan dijepit dengan ibu jari untuk memudahkan pembalutan. Dalam keadaan perisai terlalu kecil, diusahakan supaya tepi tepi bagian atas dan salah satu sisi perisai berimpit dengan jendela okulasi.
Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x 0,02 cm dengan panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya dibawah. Pada waktu membalut jangan sampai perisai bergeser.
A. vegetatif terdiri dari pembentukan tunas, rizoma (akar tinggal/ akar rimpang), umbi lapis, umbi batang, geragih atau stolon, umbi akar, tunas adventif, spora dan membelah diri

0 comments on "PEMBIAKAN TANAMAN"

Post a Comment

Tuesday, November 9, 2010

PEMBIAKAN TANAMAN





Tanaman perlu pembiakan dalam rangka mempertahankan jenisnya dan peningkatan produksinya. Ada dua cara pembiakan tanaman ialah: (1) Secara generatif/reproduktif (secara kawin) dengan menggunakan benih (biji yang memenuhi persyaratan sebagai bahan tanaman; (2) Secara vegetatif (secara tak kawin) dengan menggunakan organ vegetatif.
Pembiakan Vegetatif
Cara pembiakan vegetatif meliputi: (1) Secara alami dengan penggunaan biji apomiktik (terbentuk tanpa pembuahan dan merupakan bentuk vegetatif) dan penggunaan organ-organ khusus tanaman (hasil modifikasi batang atau akar, misalnya: bulb, tuber, rhizome, dll); (2) Secara buatan dengan stimulasi akar dan tunas adventif ialah ”layerage”, ”cuttage”, atau setek, penyambungan tanaman dan kultur jaringan.
Pada ”layerage” stimulasi saat organ vegetatif masih bersatu dengan tanaman, misalnya, ”layerage” di atas tanah (cangkokan). Stimulasi pada setek saat organ vegetatif sudah dipisahkan dari tanaman, misalnya setek akar, setek batang, setek daun, dan setek tunas/mata tunas.
Pengertian penyambungan adalah menyambung suatu bagian tanaman (pupuk/mata tunas) pada bagian tanaman lain sehingga menyatu dan tumbuh menjadi tanaman baru. Penyambungan tanaman bisa dalam bentuk ”grafting” (batang atas berupa pucuk), ”budding atau okulasi” (batang atas berupa mata tunas), susuan (saat penyambungan batang bawah dan atas masih pada tanaman masing-masing.
Salah satu keuntungan penyusuan tanaman adalah tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Dibandingkan pada ”grafting” dan okulasi. Disamping itu daya adaptasi tanaman batang atas dapat lebih luas. Dibanding tanda batang bawah spesies tanaman lain. Apabila dalam budidaya tanaman ada kesulitan dalam menggunakan benih dan berbagai cara perbanyakan vegetatif, maka penggunaan bibit dari kultur jaringan dianggap jalan keluar yang perlu ditempuh.

PENGERTIAN VEGETATIF

• Perkembangbiakan vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk hidup yang terjadi tanpa melalui perkawinan
• Perkawinan adalah peristiwa bertemunya sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina
• Perkembangbiakan vegetatif ada 2 macam yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan
• Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan tidak menanam biji/buahnya tanpa penyerbukan atau secara tak kawin.
• Pada perkembangbiakan secara vegetatif alami, makhluk hidup baru terbentuk tanpa bantuan manusia
• Perkembangbiakan secara Perkembangbiakan Vegetatif
Posted on March 18, 2008 by k4107078
Dalam pembahasan ini akan diterangkan beberapa teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan antara lain mencangkok, menyambung pucuk, dan okulasi.

1. Mencangkok
Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi dalam kegiatan pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain ; praktikan atau pencangkok harus memiliki keahlian dalam pencangkokan ini, kegiatan pencangkokkan padapohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena untuk mencangkok harus lebih dahulu memanjat. Selain itu karena kegiatan pencangkokkan ini menggunakan cabag tanaman yang nantinya dipotong, maka terlalu boros dalam pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk dicangkok).
Untuk cangkokkan umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan biasanya digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik. Medium perakaran tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang digunakan sebagai media tanam mempunyai sifat selain anti septik juga dapat menahan kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai kulit bagian atas yang diiris sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk mempercepat dan memperbanyak keluarnya akar.



Langkah atau urutan kegiatan dalam perbanyakan tanaman dengan cara pencangkokkan antara lain :
1) memilih batang yang akan di cangkok.
2) Membuat guratan pada kulit yag akan dicangkok.
3) Mengupas kulit sepanjang 5-7 cm.
4) Mengikis bagian kambium kuli yang telah dikupas.
5) Mengolesi bagian atas batang yang telah dikikis dengan Rootone F untuk memperceot pertumbuhan (jika ada).
6) Kulit kupasan dibungkus dengan media tanam (tanah, gambut atau luut).
7) Membalut media tanam yang dibuat tadi dengan plastik, sabut kelapa atau karung goni.
Mengikat pada ujung-ujung balutan.
9) Menyiram cangkokkan secara teratur.

2. Menyambung
Tanaman yang sukar di cangkok atau diokulasi maka dapat juga dilakukan perkembangbiakan secara vegetatif dengan cara dengan melakukan penyambungan. Dengan penyambungan diharapkan akan dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut :
- Jika batang atas berasal dari klon yang produksinya tinggi disambuung dengan batang bawah yang memiliki resistensi terhadap nematoda atau sifat lain yang baik, maka terdapat kemungkinan bahwa tanaman sambungan itu akan memiliki sifat-sifat baik tersebut.
- Suatu klon yang sangat susah sekali berakar terkadang masih dapat diusahakan penanamannya denga cara menyambung.
- Dengan cara penyambungan, tanaman mempunyai batang bawah yang mempunyai akar tunggang yang lebih tegap tumbuhnya dan tidak mudah riboh karena angin.

Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai berikut :
1) batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam. Daunnya disisakan satuata dua pasang kemudian pada luka potongan batang dibuat celah ditengah-tengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung.
2) Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang dikupir labih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkan entres diruncingkan sebelah kanan dan kirinya sepanjang 3-4 cm.
3) Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat dengan tali rafia.
4) Untuk menjaga kelengesan pada sambungan sambungan sungkup sengan kantong plastik.
5) Untuk menjaga kelengesan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan penyiraman.
6) Setelah selang 30 – 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila tunas sudah kelihatan tumbuh maka sungkup plastik harus dibuka.

3. Okulasi
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :
- Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.
- Pertumbuhan tanaman yang seragam.
- Penyiapan benih relatif singkat.
- Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi.

Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu :
- terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
- perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
- Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.

Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :
- tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
- antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
- Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
- Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
- Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat.
- Pada klon yang akan dijadika batang atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.
Macam-macam okulasi pada tanaman karet :
1. Okulasi Coklat (Brown Budding) merupakan okulasi dilaksanakan diperkebunan karet. Dengan batang bawah berumur 8-18 bulan diokulasi dengan entres umur 1-2 tahun, dengan garis tengah 2,5-4 cm. Warna kayu entres coklat, yang dipergunakan adalah mata prima yang berwarna coklat.

2. Okulasi Hijau (Green Budding) merupakan cara okulasi yang lazim dilaksanakan diperkebunan karet. Dengan batang bawah yang berumur 4-6 bulan diokulasi dengan entres yang berumur 3-4 bulan, garis tengah 0,5-1 cm, warna kayu entres hijau tua, yang dipergunakan adalah mata burung yang berwarna hijau.

3. Okulasi dini (Pro Green Budding) merupakan cara okulasi dengan batang bawah berumur 2-3 bulan, diokulasi dengan entres umur 3-4 minggu, garis tengah kurang dari 0,5 cm warna kayu entres hijau muda sampai hijau. Yang dipergunakan sebagai mata entres adalah mata sisik (csale bud.
Teknik pengokulasian pada okulasi dini sama saja dengan yang dilakuka pada okulasi hijau. Hasi dari okulasi sama dengan yang dicapai okulasi hijau maupun okulsi coklat.

Teknik Mengokulasi :
1) Membuat Jendela Okulasi
Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan besarnya batang bawah. Untuk batang bawah yang dibawah umur 5-6 bulan dapat ukuran jendela (¾ - 1) cm x (3 – 4) cm.
Torehan membujur dapat dimulai daribawah atau dari atas. Jarak torehan terbawah lebih kurang 5 cm dari tanah. Torehan melintang dapat dari atas ataudari bawah. Jika diatas jendela akan terbuka kebawah atau juga sebaliknya.
Sebelum ditoreh, batang dibersihkan dari kotoran atau tanah yang menempel akubat percikan air hujan.
Setelah ditoreh akan keluar lateks, lateks ini dibiarkan membeku kemudian dibersihkan dengan kain sebelum jendela dibuka.

2) Mengambil Mata Okulasi
Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat, segar dan mudah dikupas.
Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu, bentuk perisai yang ukuranya sedikit lebih kecil dari ukuran jendela okulasi. Pengambilan mata okulsi yang terlalu kecil akan mengakibatkan pemulihan luka lambat.
Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata tetap menempel pada kulit.
Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan kambium jangan sampai terkena tangan atau kotoran.
Perisai yang telah dibuat harus segera diselipkan ke jendela okulasi.

3) Menempel Mata Okulasi Dan Membalut
Setelah perisai disiapkan, jendela okulasi dibuka denga cara menarik bibir jendela okulasi.
Perisai diselipkan dibawah jendela okulasi dan dijepit dengan ibu jari untuk memudahkan pembalutan. Dalam keadaan perisai terlalu kecil, diusahakan supaya tepi tepi bagian atas dan salah satu sisi perisai berimpit dengan jendela okulasi.
Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x 0,02 cm dengan panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya dibawah. Pada waktu membalut jangan sampai perisai bergeser.
A. vegetatif terdiri dari pembentukan tunas, rizoma (akar tinggal/ akar rimpang), umbi lapis, umbi batang, geragih atau stolon, umbi akar, tunas adventif, spora dan membelah diri

0 comments:

Post a Comment

Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

My Blog List

Sample text

Pageviews past week

shoutbox zone


ShoutMix chat widget

clock link

Software Download Computer Tips

flag counter zone

free counters

Ads Header

Followers

About Me

Followers

Friends

Blog Archive

Download Software Tips Komputer

Ajari aku ‘tuk bisa Menjadi yang engkau cinta Agar ku bisa memiliki rasa Yang luar biasa untukku dan untukmu

web counter zone

Best Free Cute WordPress Themes

Hiya!

Welcome to Cutie Gadget, the place that love to post Cute Gadgets and Cute Stuff. Today I will share you my findings about Cute Wordpress Themes. These themes are really good if you create Cute themed Blog, Girls blog, Candy blog, or children blog as themes Free Cute Blog Templates really suitable for that reason. Ok, here’s the list :

pink cute themes 300x144 Best Free Cute Wordpress Themes

This Cute Candy themed Worpress template called Pink-Kupy. The color is combination of Gradation of pink, from Soft pink to vibrant pink. However, the background color is dark grey and white, they’re made to harmonised the pinky color. A really nice Pink Wordpress themes :) Free Download here

leaf cute themes 300x150 Best Free Cute Wordpress Themes

If you bored with regular Wordpress backgrond that using the usual color backgrond, then this wordpress themes is good for you.I really like the leaf green background, blended with white color. Look simple, cute and nice! Download here

greenery wordpress 300x145 Best Free Cute Wordpress Themes

The last but not the least, here is the Beautiful themes named Greenery. The color lime green, which looked really fresh and nice. I really like the tree color, looked cute because the cartoon styled drawing. Download here.

If don’t use worpdress, but using Blogger or Blogspot as your Blogging Platform, you can check out my Post about Cute Blogger Themes

Popularity: 1% [?]

Artikel Best Free Cute WordPress Themes Proudly presented by The Most Unique Gadget Blog. Please also see our sister site:Free Powerpoint Templates and Themes to get Free Powerpoint Template for school, business, medical presentation and many more!.

calender zone

facebook badge zone

Pages

my stuff and life. Powered by Blogger.

- Copyright © my zoONne -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -