Begitulah bentuk kehidupan di ethiopia
kita disini masih bisa sibuk mencari-cari makanan yang lebih lezat
tak peduli berapapun harganya
tapi lihatlah kehidupan mereka di negrinya
begitu tragis dan membuat mata kita seakan tak sanggup melihatnya
ingatlah dan bersyukurlah
ini bukan tentang keberuntungan
melainkan tentang sisi lain dari kehidupan manusia
yang menjadi tolak ukur kehidupan kita
untuk menjadi manusia yang penuh rasa syukur
dapat menjalani kehidupan ini dengan sempurna
Ethiopia merupakan sebuah negara yang berbentuk Republik. Ibu kota negara ini adalah Addis Abeba. Negara ini memiliki luas wilayah sekitar 1.127.127 km2. Secara geografis, Ethiopia didominasi oleh bentang alam dataran tinggi (plato). Wilayah yang ada umumnya berupa gurun pasir yang membentang luas hingga ke Pantai Laut Merah. Selain itu, karena alam kebanyakan berupa gurun pasir, menyebabkan iklim yang ada menjadi iklim gurun yang keras. Kedua hal ini yang menyebabkan pertanian yang diusahakan di Ethiopia kurang maksimal dan selalu mengalami kegagalan untuk kebutuhan makanan bagi negaranya sendiri.
Jumlah penduduk Ethiopia adalah sekitar 59.690.383 (2003). Pada penduduk sendiri pun terjadi masalah yang kompleks. Sejak tahun 1970-an terus terjai perang saudara yang memperebutkan tahta kekuasaan di Ethiopia. Akibatnya, penduduk Ethiopia banyak yang menjadi korban termasuk anak-anak. Ribuan anak-anak menjadi yatim piatu. Selain itu, masalah kelaparan dan kurang gizi pun membayangi mereka karena kehidupan yang berpindah-pindah untuk menghindari perang menjadikan mereka sering tidak memperoleh makanan.
Kini, saat perang saudara masih terus berkecamuk, anak-anak di Ethiopia terus menjadi korban. Berbagai penyakit terus menyerang mereka seperti busung lapar, diare, dan lain-lain. Kematian pun tidak pernah lepas membayangi mereka...
0 comments on "kehidupan tragis di Ethiopia"
Post a Comment