Posted by : anonimus Tuesday, October 26, 2010


telok-abang

Telok Abang dan Agustus di Palembang memang tidak bisa lepas dari tradisi di kota ini, mainan yang sudah ada sejak sebelum kemerdekaan di mana pada tahun 1930-an saat sering di adakannya pasar malam di kawasan pinggiran sungai musi (sekarang menjadi plaza BKB) dimana pasar malam yang terbentang dari daerah hulu ke hilir (Dari Bekangdam sampai ke Gedung pasar 16 sekarang) awal kemerdekaan kita +/- tahun 1945 baru bendera merah di tambahkan di telok abang ini, memang sangat menarik dan hanya ada di kota ini dan hanya saat menjelang Agustusan, Telok abang yang awalnya hanya berbentuk pesawat terbang sekarang ini sudah banyak modifikasi ada jenis scooter, becak, bus, helikopter, tank dan lain sebahagainya.

Jalan merdeka merupakan pusat dari penjualan telok abang di mana dari depan eks hotel musi, (simpang istiqomah) sampai ke simpang 26. walaupun di tahun 2008 ini masih banyak penjual telok abang melihat kondisi ini mungkin tradisi ini akan bisa bertahan lama.
Ada juga yang lain yang berkaitan dengan Agustusan di Palembang selain Telok Abang yaitu “Telok Ukan” dan “Ketan Sepit”, di manana dua benda ini juga mengiringi setiap adanya telok abang tetapi tidak “sepopuler” telok abang.
Memanfaatkan Barang Bekas
Palembang-Telok Abang adalah mainan yang paling populer, terutama di bulan Agustus di Palembang. Mainan yang terbuat dari barang bekas ini telah digeluti puluhan tahun oleh ratusan warga Palembang sebagai usaha yang memberi penghasilan lumayan.
Ismail (55), salah satu perajin telok abang mulai merintis usahanya sejak tahun 1970-an. Bahkan membuat telok abang kini menjadi usaha keluarganya. Ia bersama anaknya, Iwan (18) dan Toni (16) dalam pembuatan telok abang ini menggunakan bahan kari kardus bekas dan gabus. Mainan telok abang ini terwujud dalam berbagai bentuk, seperti kapal layar, pesawat terbang, miniatur jembatan ampera, bahkan miniatur sepeda motor.
Telok abang ini terdiri dari telur ayam atau telur bebek yang direbus dengan “sumbo” (untuk pewarna layang-layang)  sehingga berwarna merah. Setelah itu, telur yang berwarna merah itu dipadukan dengan berbagai mainan atau hiasan berbagai bentuk yang dibuat dari kardus bekas dan kayu gabus. Jadilah dia mainan yang biasanya digemari warga Palembang, Sumsel selama bulan Agustus setiap tahunnya.
Hasil kerajinan karya Ismail, Iwan, dan Tomi dilengkapi dengan gagang bambu dan diikat dengan benang. Mainan khas ini dijajakan semarak di sepanjang jalan Kota Palembang. Biasanya momen penjualan telok abang, mendekati peringatan 17 Agustusan. Harganya berkisar Rp 15.000 hingga Rp 50.000. Bahkan untuk yang ukuran agak besar dan pembuatannya agak rumit, bisa mencapai Rp 150.000. ”Yang harganya mencapai Rp 150.000, misalnya, miniatur Jembatan Ampera dan kapal layar. karena membuatnya memang agak rumit dan memakan waktu cukup lama,” ujar Ismail.
Ismail tidak sendirian. Sedikitnya, ada 200-an perajin serupa yang memanfaatkan momen peringatan hari kemerdekaan RI. Kegiatan ini menjadi usaha ramahan warga Palembang. Umumnya merupakan pengusaha kecil dengan modal yang minim. Setahun sekali mereka mendapatkan rezeki. Selebihnya, momen lainnya juga dimanfaatkan, seperti saat tahun tahun baru membuat terompet tahun baru.
Ismail, sedikitnya bisa menghasilkan 500 hingga 700-an unit mainan telok abang. Dia tidak menjajakan, tetapi menitipkan kepada penjual yang biasanya memajang dagangannya di pinggir jalan.

telok-abang-10
Palembang
.
Seiring pelaksanaan 17 Agustusan, yang biasanya diramaikan juga dengan perlombaan perahu hias dan perlombaan kecepatan mendayung perahu di Sungai Musi, penjualan telok abang pun semakin meningkat. Setiap tahun, selama bulan Agustus barang-barang bekas, berupa kardus dan kayu gabus yang padu dengan kertas berwarna cerah lainnya telah mendatangkan reazeki tersendiri bagi warga
Minat yang sangat tinggi terhadap telok abang membuat pemasarannya kian meluas. Pemasarannya, terkadang tidak terbatas di wilayah Palembang saja, melainkan juga ke kabupaten-kabupaten di Sumsel. Hanya saja para perajin ini berharap ada keberpihakan pemerintah membantu permodalan mereka.

{ 1 comments... read them below or add one }

Tuesday, October 26, 2010

Telok Abang - Tradisi Merayakan Hari Kemerdekaan di Kota Ini

Posted by anonimus at Tuesday, October 26, 2010


telok-abang

Telok Abang dan Agustus di Palembang memang tidak bisa lepas dari tradisi di kota ini, mainan yang sudah ada sejak sebelum kemerdekaan di mana pada tahun 1930-an saat sering di adakannya pasar malam di kawasan pinggiran sungai musi (sekarang menjadi plaza BKB) dimana pasar malam yang terbentang dari daerah hulu ke hilir (Dari Bekangdam sampai ke Gedung pasar 16 sekarang) awal kemerdekaan kita +/- tahun 1945 baru bendera merah di tambahkan di telok abang ini, memang sangat menarik dan hanya ada di kota ini dan hanya saat menjelang Agustusan, Telok abang yang awalnya hanya berbentuk pesawat terbang sekarang ini sudah banyak modifikasi ada jenis scooter, becak, bus, helikopter, tank dan lain sebahagainya.

Jalan merdeka merupakan pusat dari penjualan telok abang di mana dari depan eks hotel musi, (simpang istiqomah) sampai ke simpang 26. walaupun di tahun 2008 ini masih banyak penjual telok abang melihat kondisi ini mungkin tradisi ini akan bisa bertahan lama.
Ada juga yang lain yang berkaitan dengan Agustusan di Palembang selain Telok Abang yaitu “Telok Ukan” dan “Ketan Sepit”, di manana dua benda ini juga mengiringi setiap adanya telok abang tetapi tidak “sepopuler” telok abang.
Memanfaatkan Barang Bekas
Palembang-Telok Abang adalah mainan yang paling populer, terutama di bulan Agustus di Palembang. Mainan yang terbuat dari barang bekas ini telah digeluti puluhan tahun oleh ratusan warga Palembang sebagai usaha yang memberi penghasilan lumayan.
Ismail (55), salah satu perajin telok abang mulai merintis usahanya sejak tahun 1970-an. Bahkan membuat telok abang kini menjadi usaha keluarganya. Ia bersama anaknya, Iwan (18) dan Toni (16) dalam pembuatan telok abang ini menggunakan bahan kari kardus bekas dan gabus. Mainan telok abang ini terwujud dalam berbagai bentuk, seperti kapal layar, pesawat terbang, miniatur jembatan ampera, bahkan miniatur sepeda motor.
Telok abang ini terdiri dari telur ayam atau telur bebek yang direbus dengan “sumbo” (untuk pewarna layang-layang)  sehingga berwarna merah. Setelah itu, telur yang berwarna merah itu dipadukan dengan berbagai mainan atau hiasan berbagai bentuk yang dibuat dari kardus bekas dan kayu gabus. Jadilah dia mainan yang biasanya digemari warga Palembang, Sumsel selama bulan Agustus setiap tahunnya.
Hasil kerajinan karya Ismail, Iwan, dan Tomi dilengkapi dengan gagang bambu dan diikat dengan benang. Mainan khas ini dijajakan semarak di sepanjang jalan Kota Palembang. Biasanya momen penjualan telok abang, mendekati peringatan 17 Agustusan. Harganya berkisar Rp 15.000 hingga Rp 50.000. Bahkan untuk yang ukuran agak besar dan pembuatannya agak rumit, bisa mencapai Rp 150.000. ”Yang harganya mencapai Rp 150.000, misalnya, miniatur Jembatan Ampera dan kapal layar. karena membuatnya memang agak rumit dan memakan waktu cukup lama,” ujar Ismail.
Ismail tidak sendirian. Sedikitnya, ada 200-an perajin serupa yang memanfaatkan momen peringatan hari kemerdekaan RI. Kegiatan ini menjadi usaha ramahan warga Palembang. Umumnya merupakan pengusaha kecil dengan modal yang minim. Setahun sekali mereka mendapatkan rezeki. Selebihnya, momen lainnya juga dimanfaatkan, seperti saat tahun tahun baru membuat terompet tahun baru.
Ismail, sedikitnya bisa menghasilkan 500 hingga 700-an unit mainan telok abang. Dia tidak menjajakan, tetapi menitipkan kepada penjual yang biasanya memajang dagangannya di pinggir jalan.

telok-abang-10
Palembang
.
Seiring pelaksanaan 17 Agustusan, yang biasanya diramaikan juga dengan perlombaan perahu hias dan perlombaan kecepatan mendayung perahu di Sungai Musi, penjualan telok abang pun semakin meningkat. Setiap tahun, selama bulan Agustus barang-barang bekas, berupa kardus dan kayu gabus yang padu dengan kertas berwarna cerah lainnya telah mendatangkan reazeki tersendiri bagi warga
Minat yang sangat tinggi terhadap telok abang membuat pemasarannya kian meluas. Pemasarannya, terkadang tidak terbatas di wilayah Palembang saja, melainkan juga ke kabupaten-kabupaten di Sumsel. Hanya saja para perajin ini berharap ada keberpihakan pemerintah membantu permodalan mereka.

Tuesday, October 26, 2010

Telok Abang - Tradisi Merayakan Hari Kemerdekaan di Kota Ini



telok-abang

Telok Abang dan Agustus di Palembang memang tidak bisa lepas dari tradisi di kota ini, mainan yang sudah ada sejak sebelum kemerdekaan di mana pada tahun 1930-an saat sering di adakannya pasar malam di kawasan pinggiran sungai musi (sekarang menjadi plaza BKB) dimana pasar malam yang terbentang dari daerah hulu ke hilir (Dari Bekangdam sampai ke Gedung pasar 16 sekarang) awal kemerdekaan kita +/- tahun 1945 baru bendera merah di tambahkan di telok abang ini, memang sangat menarik dan hanya ada di kota ini dan hanya saat menjelang Agustusan, Telok abang yang awalnya hanya berbentuk pesawat terbang sekarang ini sudah banyak modifikasi ada jenis scooter, becak, bus, helikopter, tank dan lain sebahagainya.

Jalan merdeka merupakan pusat dari penjualan telok abang di mana dari depan eks hotel musi, (simpang istiqomah) sampai ke simpang 26. walaupun di tahun 2008 ini masih banyak penjual telok abang melihat kondisi ini mungkin tradisi ini akan bisa bertahan lama.
Ada juga yang lain yang berkaitan dengan Agustusan di Palembang selain Telok Abang yaitu “Telok Ukan” dan “Ketan Sepit”, di manana dua benda ini juga mengiringi setiap adanya telok abang tetapi tidak “sepopuler” telok abang.
Memanfaatkan Barang Bekas
Palembang-Telok Abang adalah mainan yang paling populer, terutama di bulan Agustus di Palembang. Mainan yang terbuat dari barang bekas ini telah digeluti puluhan tahun oleh ratusan warga Palembang sebagai usaha yang memberi penghasilan lumayan.
Ismail (55), salah satu perajin telok abang mulai merintis usahanya sejak tahun 1970-an. Bahkan membuat telok abang kini menjadi usaha keluarganya. Ia bersama anaknya, Iwan (18) dan Toni (16) dalam pembuatan telok abang ini menggunakan bahan kari kardus bekas dan gabus. Mainan telok abang ini terwujud dalam berbagai bentuk, seperti kapal layar, pesawat terbang, miniatur jembatan ampera, bahkan miniatur sepeda motor.
Telok abang ini terdiri dari telur ayam atau telur bebek yang direbus dengan “sumbo” (untuk pewarna layang-layang)  sehingga berwarna merah. Setelah itu, telur yang berwarna merah itu dipadukan dengan berbagai mainan atau hiasan berbagai bentuk yang dibuat dari kardus bekas dan kayu gabus. Jadilah dia mainan yang biasanya digemari warga Palembang, Sumsel selama bulan Agustus setiap tahunnya.
Hasil kerajinan karya Ismail, Iwan, dan Tomi dilengkapi dengan gagang bambu dan diikat dengan benang. Mainan khas ini dijajakan semarak di sepanjang jalan Kota Palembang. Biasanya momen penjualan telok abang, mendekati peringatan 17 Agustusan. Harganya berkisar Rp 15.000 hingga Rp 50.000. Bahkan untuk yang ukuran agak besar dan pembuatannya agak rumit, bisa mencapai Rp 150.000. ”Yang harganya mencapai Rp 150.000, misalnya, miniatur Jembatan Ampera dan kapal layar. karena membuatnya memang agak rumit dan memakan waktu cukup lama,” ujar Ismail.
Ismail tidak sendirian. Sedikitnya, ada 200-an perajin serupa yang memanfaatkan momen peringatan hari kemerdekaan RI. Kegiatan ini menjadi usaha ramahan warga Palembang. Umumnya merupakan pengusaha kecil dengan modal yang minim. Setahun sekali mereka mendapatkan rezeki. Selebihnya, momen lainnya juga dimanfaatkan, seperti saat tahun tahun baru membuat terompet tahun baru.
Ismail, sedikitnya bisa menghasilkan 500 hingga 700-an unit mainan telok abang. Dia tidak menjajakan, tetapi menitipkan kepada penjual yang biasanya memajang dagangannya di pinggir jalan.

telok-abang-10
Palembang
.
Seiring pelaksanaan 17 Agustusan, yang biasanya diramaikan juga dengan perlombaan perahu hias dan perlombaan kecepatan mendayung perahu di Sungai Musi, penjualan telok abang pun semakin meningkat. Setiap tahun, selama bulan Agustus barang-barang bekas, berupa kardus dan kayu gabus yang padu dengan kertas berwarna cerah lainnya telah mendatangkan reazeki tersendiri bagi warga
Minat yang sangat tinggi terhadap telok abang membuat pemasarannya kian meluas. Pemasarannya, terkadang tidak terbatas di wilayah Palembang saja, melainkan juga ke kabupaten-kabupaten di Sumsel. Hanya saja para perajin ini berharap ada keberpihakan pemerintah membantu permodalan mereka.
Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

My Blog List

Sample text

Pageviews past week

shoutbox zone


ShoutMix chat widget

clock link

Software Download Computer Tips

flag counter zone

free counters

Ads Header

Followers

Blog Archive

About Me

Followers

Friends

Blog Archive

Download Software Tips Komputer

Ajari aku ‘tuk bisa Menjadi yang engkau cinta Agar ku bisa memiliki rasa Yang luar biasa untukku dan untukmu

Blog Archive

web counter zone

Best Free Cute WordPress Themes

Hiya!

Welcome to Cutie Gadget, the place that love to post Cute Gadgets and Cute Stuff. Today I will share you my findings about Cute Wordpress Themes. These themes are really good if you create Cute themed Blog, Girls blog, Candy blog, or children blog as themes Free Cute Blog Templates really suitable for that reason. Ok, here’s the list :

pink cute themes 300x144 Best Free Cute Wordpress Themes

This Cute Candy themed Worpress template called Pink-Kupy. The color is combination of Gradation of pink, from Soft pink to vibrant pink. However, the background color is dark grey and white, they’re made to harmonised the pinky color. A really nice Pink Wordpress themes :) Free Download here

leaf cute themes 300x150 Best Free Cute Wordpress Themes

If you bored with regular Wordpress backgrond that using the usual color backgrond, then this wordpress themes is good for you.I really like the leaf green background, blended with white color. Look simple, cute and nice! Download here

greenery wordpress 300x145 Best Free Cute Wordpress Themes

The last but not the least, here is the Beautiful themes named Greenery. The color lime green, which looked really fresh and nice. I really like the tree color, looked cute because the cartoon styled drawing. Download here.

If don’t use worpdress, but using Blogger or Blogspot as your Blogging Platform, you can check out my Post about Cute Blogger Themes

Popularity: 1% [?]

Artikel Best Free Cute WordPress Themes Proudly presented by The Most Unique Gadget Blog. Please also see our sister site:Free Powerpoint Templates and Themes to get Free Powerpoint Template for school, business, medical presentation and many more!.

calender zone

facebook badge zone

Pages

my stuff and life. Powered by Blogger.

- Copyright © my zoONne -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -